memuliakan-allah-melalui-kekayaan-seni

“Happy Birthday to you..
Happy Birthday to you..
Happy Birthday dear my friend..
happy Birthday to you”

Banyak dari kita pasti mengetahui lagu di atas. Syair dan nada yang seringkali dikumandangkan saat teman, saudara, keluarga, atau kenalan sedang memasuki usia yang baru. Biasanya dengan ‘genjrengan’ gitar dan pukulan cajon saja sudah bisa membuat orang-orang bertepuk tangan sambil ‘berjoget’ ke kanan dan ke kiri. Tidak lupa juga sembari bernyanyi dan berjoget ria, ada rekan yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphonenya, asyiknya.

Setelah menilik ke belakang untuk waktu yang panjang, ternyata musik, alat musik, nyanyian, jogetan/tarian, dan berfoto/video/film sangatlah dekat dengan perjalanan kehidupan manusia. Meskipun tergolong berbeda-beda aspek, namun musik, tarian, foto, film, dll memiliki kesatuan dalam kata SENI. Manusia tidak dapat dipisahkan dari seni itu sendiri.

Sebelum kepada zaman yang kita kenal saat ini, di dalam peziarahan kehidupan Alkitab pun sudah terlebih dahulu mengindahkan kesenian. Di dalam kitab Mazmur 98 contohnya, ketika pemazmur mengajak umat menyanyikan nyanyian baru (bernyanyi dengan cara yang lebih baik/reframing) karena Allah telah melakukan perbuatan yang ajaib. Dalam mazmur 150: 3, pemazmur mengajak umat untuk memuji Dia dengan tiupan sangkakala, gambus dan kecapi (alat musik), juga pada ayat ke-4 ketika pemazmur mengajak umat untuk memuji Tuhan dengantarian. Dalam kehidupan bersama, arsitektur bangunan gereja pun turut menggunakan art/gambar/lukisan tembok atau kaca sebagai media yang membantu umat dalam memahami Alkitab dan Allah sebagai Pencipta Dunia (the Create of the world) dan Seniman Tertinggi (Supreme Artist).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni memiliki arti karya yang bermutu yang dilihat dari segi keindahannya, kehalusannya, estetikanya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya. Ada pula yang memahami bahwa seni merupakan manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, volume, dan lainnya. Beberapa bentuk seni dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung, grafis, musik dengan keberagaman instrumennya, seni teater, perfilman, tari, multimedia, seni berkomunikasi, dan masih banyak lagi.

Jika menilik lebih banyak lagi, pasti kita dapat menemukan keberagaman dan kekayaan dari keindahan seni yang Tuhan berikan. Dari semua penjabaran seni di atas, bagian mana yang paling anda senangi? Alat musik apa yang bisa anda kuasai? Bagian seni apa yang anda ingin pelajari? Hal terpenting yang harus diketahui adalah seni yang kita lakukan dimaksudkan untuk memuliakan Allah, bukan memuliakan diri sendiri.

Sebagai umat Tuhan yang telah diperkaya dengan adanya keberagaman seni, maka kita pun patut menjaga, melestarikan, dan mengembangkan seni-seni kehidupan. Dalam rangka menyambut Bulan Seni GKI Samanhudi pada bulan September ini, marilah kita terus memuliakan Allah dengan kesenian dan kemampuan yang kita miliki. Tidak harus bisa kuasai semua seni, namun dari apa yang kita gumuli selama ini. Dengan kesungguhan berkarya ‘dari’ dan ‘dalam’ keindahanNya, mari kita sambut kasihNya yang tak terbatas.

TPG Florence R.R. Hasibuan

Renungan lainnya