mindset

Mindset adalah pola pikir atau cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri, situasi, atau dunia di sekitarnya. Konsep ini mengacu pada cara kita memandang kemampuan, potensi, dan reaksi terhadap berbagai tantangan atau masalah. Mindset memengaruhi cara kita bertindak, membuat keputusan, serta merespons kegagalan dan kesuksesan.

Dalam buku Mindset: The New Psychology of Success, psikolog Carol Dweck membahas tentang dua pola pikir utama yang kita miliki: mindset statis dan mindset berkembang. Mindset statis membuat kita berpikir bahwa apa yang kita miliki, termasuk bakat dan kemampuan, tidak bisa diubah; kita menganggap diri kita “terbatas”. Sebaliknya, mindset berkembang adalah keyakinan bahwa kita bisa bertumbuh, belajar, dan terus maju melalui kerja keras, dedikasi, dan pembelajaran berkelanjutan.

Dalam konteks iman, pola pikir yang berkembang bukan hanya membantu kita dalam meraih sukses duniawi, tetapi juga dalam perjalanan rohani kita. Tuhan memanggil kita untuk tidak hanya bertahan pada keterbatasan manusiawi kita, tetapi terus bertumbuh serupa dengan Kristus.

Mindset statis dapat membatasi Pertumbuhan Iman. Pola pikir statis dalam hidup Kristen bisa muncul ketika kita merasa iman kita sudah cukup atau ketika kita merasa Tuhan tidak mungkin bekerja lebih dalam lagi dalam hidup kita. Misalnya, kita mungkin berpikir, “Saya tidak berbakat dalam melayani,” atau “Saya terlalu sering jatuh dalam dosa ini dan itu tidak akan berubah.” Ini adalah pemikiran yang membuat kita berfokus pada keterbatasan diri, bukan pada potensi yang Tuhan bisa bangun dalam diri kita. Ketika kita terjebak dalam mindset ini, kita jadi mudah berpuas diri dan tidak termotivasi untuk bertumbuh dalam iman.

Alkitab memberi tahu bahwa kita dipanggil untuk terus bertumbuh dalam iman. Rasul Paulus berkata, “Janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2). Ini adalah ajakan untuk hidup dengan pola pikir berkembang, di mana kita mau terus memberi ruang yang luas bagi Roh Kudus memperbarui kita.

Pada sisi lain, terdapat konsep tentang Mindset Berkembang membantu kita bertumbuh menjadi pribadi yang serupa Kristus. Dalam mindset berkembang, kita memahami bahwa setiap kita adalah ciptaan Tuhan yang unik dengan panggilan dan potensi yang juga bisa berkembang. Dengan mengadopsi pola pikir ini, kita menyadari bahwa Tuhan bekerja di dalam kita, bahkan melalui kesulitan atau kegagalan yang mungkin kita alami. Setiap tantangan bukanlah penghalang, tetapi kesempatan untuk melatih kesabaran, ketaatan, dan kerendahan hati.

Kita lihat dalam hidup banyak tokoh Alkitab yang menunjukkan mindset berkembang. Musa, misalnya, adalah seorang pemalu yang awalnya takut untuk memimpin. Namun, dalam perjalanan hidupnya, ia bertumbuh menjadi pemimpin besar yang memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Yusuf adalah contoh lainnya; meskipun dijual sebagai budak dan dipenjara secara tidak adil, ia tetap percaya pada panggilan Tuhan dan bertumbuh menjadi seorang pemimpin yang bijak dan berintegritas tinggi.

Pola pikir berkembang dalam iman dapat diupayakan melalui beberapa cara. Pertama, fokus pada pertumbuhan, bukan kesempurnaan. Jangan takut melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Tuhan tidak mencari kesempurnaan kita, melainkan hati yang mau bertumbuh dan setia. Hal utama adalah kegigihan untuk terus berproses dan bertumbuh. Kedua, evaluasi diri secara teratur. Menyediakan waktu untuk refleksi dan memaknai dapat membantu kita melihat di mana kita sudah berkembang dan di mana kita masih perlu bertumbuh. Ketiga, berserah, percaya penuh pada Tuhan dan berani melangkah. Ketika kita merasa sulit untuk berubah, ingatlah bahwa Tuhan selalu menyertai kita. Ia memberikan kita Roh Kudus yang membimbing, menguatkan, dan membaharui kita setiap hari. Dengan berserah kepada Tuhan, kita dapat berani keluar dari zona nyaman kita untuk mencapai panggilan-Nya.

Sebagai umat yang dipanggil untuk bertumbuh dalam Kristus, mari kita hindari pola pikir yang membatasi pertumbuhan kita. Jangan biarkan pandangan diri yang statis menahan kita dari potensi yang Tuhan sudah sediakan. Sebaliknya, teruslah memiliki mindset yang berkembang, percaya bahwa Tuhan selalu memiliki rencana untuk memperbarui, memperlengkapi, dan menguatkan kita setiap hari.

Pdt. Semuel Akihary

Renungan lainnya