
Renungan Minggu GKI Samanhudi
Merendah Tapi Tinggi di Mata Tuhan
“TOT TOT WUK WUK” mungkin saudara-saudara mengenali suara ini ketika sedang bermacet-macetan di kota Jakarta. Suara “Tot tot wuk wuk” merupakan istilah yang sedang trend di media sosial, suara ini dihasilkan oleh Rotator dari mobil dan motor Polisi yang mengawal orang yang “penting” dan “terhormat”. Penumpang yang “terhormat” ini mungkin seorang pejabat tinggi di pemerintahan, mungkin seorang menteri, mungkin seorang dewan, mungkin juga seorang Presiden.
Jika dilihat dari sudut pandang mereka yang “terhormat” ini mungkin mereka merasa layak untuk menyalakan sirine dan lampu rotator demi menerjang kemacetan di Jakarta karena kepentingan mereka sebagai orang “penting”. Namun belakangan ini apalagi setelah peristiwa demo besar di akhir Agustus kemarin warga sudah kehabisan kesabaran dengan arogansi dan “sok” pengawal jalanan ini. Warga semakin kesini juga semakin sebal dengan mereka yang berisik membunyikan klakson dan lampu yang silau tersebut. Bukannya mendapat perlakuan “istimewa” seperti dibukakan jalan dari pengendara lain malah justru sikap apatis dan kemarahan yang didapati oleh pengawalan tersebut oleh warga. Secara peraturan memang itu sah-sah saja para pejabat “terhormat” membunyikan karena Protokolnya memang begitu. Namun bukannya dihormati atau disegani karena mereka orang “penting” dan “terhormat” justru malah sebaliknya mereka malah direndahkan.
Dalam Lukas 14:7-11, Yesus mau mengajarkan tentang sebuah kehormatan yang dapat diraih bukan karena tinggi hati atau merasa diri sendiri perlu diberikan sebuah kehormatan yang tinggi. Perumpamaan Yesus menceritakan tentang posisi duduk ketika datang di dalam suatu acara pernikahan. Posisi tempat duduk di barisan depan menggambarkan tempat yang terhormat. Duduk di depan berarti merupakan posisi yang dekat dengan pengantin, hal ini juga menunjukan status kedekatan dengan mempelai. Terkadang orang yang asal duduk di depan “merasa” itu adalah posisinya atau “merasa” bahwa dirinya layak untuk berada disana padahal belum tentu.
Dalam lukas dikatakan bisa saja ada orang yang lebih terhormat datang dan menggeser orang yang asal duduk tersebut. Justru Yesus mengajak setiap orang untuk rendah hati dan membatasi diri dengan duduk di belakang dan tidak langsung menempati tempat terhormat itu, biarlah tuan rumah yang mengajak untuk maju menempati tempat terhormat itu, orang yang merendah justru akan ditinggikan. Kehormatan disini bukan karena posisi duduknya di depan saja ! melainkan karena sikap tuan rumah yang menyambut dengan hormat dan mengkhususkan posisi bagi yang diundang. Merendah hati dan tidak menggunakan kekuasaan itulah yang hendak ditekankan oleh Tuhan Yesus.
Seringkali kita yang sudah sukses, sudah meraih jabatan yang tinggi, atau punya kelebihan lainnya merasa bahwa diri kita itu besar, tinggi, patut diberi hormat. Namun Firman Tuhan hari ini mau mengingatkan kepada kita bahwa kita bukanlah siapa-siapa di hadapan Tuhan, kita hanya makhluk yang berdosa yang seharusnya patut merendah dan meminta anugerah keselamatan dari Tuhan. Dalam menjadi pelayan Tuhan seharusnya kita terus memfokuskan diri untuk melayani Tuhan karena
Dialah yang patut dimuliakan dan ditinggikan bukanlah kita. Jangan sampai kita merasa “Punya” gereja karena kontribusi seperti barang atau dana yang kita berikan untuk gereja. Jangan sampai kita merasa perlu dihormati karena Program-program atau kegiatan yang sudah kita mulai atau bangun di gereja. Marilah kita tidak mengejar ambisi kehormatan dan penghargaan tetapi biarlah Kehormatan dan penghargaan itu diberikan oleh Tuhan lewat kerja keras kita yang didasari oleh kejujuran serta ketulusan.
Pnt. Abdi Sabda Winedar
Renungan Minggu GKI Samanhudi lainnya
Merendah Tapi Tinggi di Mata Tuhan
Masa Lalu Bukanlah Masa Sekarang
Waspada dan Sadar

Jl. H. Samanhudi No. 28, Jakarta 10710
021 – 344.8780
021 – 384.4553 / 344.8779 – 1
021 – 380.3229
gkisamanhudi.sekretariat@gmail.com
gkisamanhudi.bag.umum@gmail.com
PERSEMBAHAN

Bank Mandiri
119-0002011714
Cabang Krekot a.n GKI Jabar Samanhudi
BCA
001.303.3398
Cabang Asemka a.n GKI Jabar
Atau Scan QR code untuk M-Banking BCA
Persembahan untuk pembangunan gedung
BCA
001.303.6761
Cabang Asemka a.n GKI Jabar
