Syair: Nu gaan de bloemen nog dood, Michel van der Plas, +/- 1960,
Terjemahan: Yamuger, 1984,
Lagu: Wim ter Burg, +/- 1960
do = g
2 ketuk
Bunga ‘kan layu kering,
siang diganti malam;
soal sandang pangan
masih terus penting.
Refrein:
Nanti ada hidup kekal,
semua jadi baru;
nanti ada hidup kekal,
semua jadi baru!
Bila kaurasa sepi,
siapa yang memahami?
Jika kau menangis,
siapa yang mengerti?
Yang kauterima lebih
masih kaurasa kurang
dan yang kauperlukan
tak pasti diberi.
Takkan di sana perlu
surya dan sinar bulan,
kar’na wajah Tuhan
‘kan menyinarimu.
Hilanglah rasa sedih,
Tuhan beserta kita;
hidup bahagia
tak akan berhenti.
Songsonglah Hari Kekal!
Nyanyilah bagi Allah;
kita selamanya
olehNya dikenal.