KJ 172 – Lihat Bunda yang Berduka (Kidung Jemaat)

Syair: Stabat mater dolorosa, Anonim Latin, abad ke-13,
Terjemahan: Yamuger, 1984,
Lagu: Koln, 1638

do = f
4 ketuk

Lihat bunda yang berduka
di depan salib Sang Put’ra;
air mata bergenang.
O betapa jiwa ibu
tersedu menanggung pilu,
bagai ditembus pedang.

Bunda Put’ra Tunggal Allah
disebut “yang berbahagia”,
kini sangat bersedih.
Hatinya dirundung duka,
kar’na Put’ra yang termulia
bersengsara di salib.

O siapa tidak pilu
menyaksikan bunda Kristus
menangisi Put’ranya?
Dan siapa tak tergugah
menyelami duka bunda
dalam siksa Anaknya?

Dilihatnya Yesus, Put’ra,
yang tersiksa dan terluka
kar’na dosa umatNya
dan bergumul sendirian
menghadapi kematian
menyerahkan nyawaNya.

Wahai bunda, sumber kasih,
biar turut kuhayati
dukamu yang mencekam;
biar hatiku bernyala
mengasihi Put’ra Allah
dan padaNya berkenan.

Biarlah sengsara aib
dari Dia yang tersalib
tersemat di hatiku;
biar siksa salib itu
yang ditanggungNya bagiku
kudekap bersamamu.

Biar aku di sampingmu
pilu kar’na wafat Kristus
di sepanjang hidupku;
inilah keinginanku:
di dekat salib Put’ramu
besertamu tersedu.

O perawan yang terpilih,
perkenankan aku ini
ikut dikau bersedih;
biar kematian Tuhan
dan darahNya yang tercurah
kukenangkan tak henti.

Biar aku pun terluka,
menghayati salib Tuhan,
digerakkan kasihNya.
Hatiku engkau kobarkan;
biar aku dibebaskan
dalam penghakimanNya.

Biarlah salib Tuhanku
jadi benteng naunganku
dan kurasa rahmatNya.
Bila nanti aku mati,
biar aku mewarisi
kemuliaan yang baka.