
Sebuah contoh memiliki dampak yang sangat besar dan mendalam, terutama bagi anak-anak, yang pada dasarnya memang mudah menyerap contoh dan cepat belajar dari contoh. Sahabat saya orang yang sangat murah hati dan suka menolong. Sejak kecil anak-anaknya terbiasa melihatnya membantu tetangga mereka yang sakit, yang mengalami kesusahan dan tertimpa musibah, juga membantu membiayai sekolah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Hasilnya, hingga anak-anak itu tumbuh dewasa dan telah bekerja, mereka pun melakukan yang sama dengan orangtua mereka.
Contoh juga berdampak pada orang dewasa, walaupun kecenderungan meniru banyak berkurang pada orang dewasa. Hal itu disebabkan karena sesungguhnya orang dewasa pun mudah kena pengaruh contoh. Pernah seorang satpam baru yang bekerja dengan disiplin di sebuah pabrik, setelah beberapa bulan melihat rekan-rekannya sering terlambat masuk kerja dan di tempat kerja pun lebih banyak menghabiskan waktu melihat handphone, akhirnya berkurang kedisiplinannya dan mengikuti kebiasaan rekan-rekannya. Selain mempunyai daya yang kuat, sebuah contoh juga mudah menular. Apapun yang kita perbuat dapat diamati dan ditiru orang lain. Orang yang menyadari hal ini akan memperhatikan dengan baik kehidupannya karena akan memberi dampak kepada sekitarnya. Terkait hal ini Alm. Pdt Andar Ismail pernah menyatakan, kematangan diri seseorang tampak dari kepekaannya tentang teladan apa yang ditularkannya kepada orang lain. Keagungan hidup diukur dari keagungan teladan yang ditularkan dan ditinggalkannya.
Demikian pentingnya menjadi contoh dalam hidup, terlebih sebagai seorang pemimpin, sehingga Paulus mengingatkan dan menasihatkan Timotius, anak rohaninya, yang dalam usia mudanya telah dipercaya menjadi pemimpin jemaat. Nasihatnya, agar Timotius dalam kehidupannya menjadi teladan bagi semua orang percaya; teladan dalam perkataannya, dalam tingkah lakunya, dalam kasihnya, dalam kesetiaannya dan dalam kesuciannya (Lihat 1 Timotius 4:12). Dalam perkataan lain, dalam kesehariannya dan dalam keseluruhan hidupnya bersama-sama jemaat.
Contoh yang baik harus diperlihatkan Timotius karena ia adalah seorang pemimpin, dan seorang pemimpin diikuti oleh para pengikutnya. Apapun yang diperbuat sang pemimpin dapat diikuti atau ditiru oleh orangorang yang dipimpinnya, bahkan orang-orang lainnya. Oleh karena itu ia harus berhati-hati agar yang diperlihatkan dan ditularkan itu adalah contoh yang baik dan bukan sebaliknya. Contoh atau keteladanan yang baik juga akan menghindarkan kecenderungan orang pada umumnya untuk merendahkan atau menyepelekan Timotius, karena dianggap masih muda dan belum berpengalaman. Sebuah kematangan sesungguhnya tidak diukur dari umur seseorang, melainkan dari kepekaannya tentang contoh dan teladan serta apa yang ditularkannya kepada orang lain. (bersambung)
Pdt. Frida Situmorang