allah-yang-tak-pernah-ingkar-janji

Manusia pada umumnya mudah untuk mengumbar janji. Seperti pada potongan sebuah lagu, “Memang lidah tak bertulang tak berbekas kata-kata.Tinggi gunung seribu janji lain di bibir lain di hati”. Lagu ini menyampaikan kesan bahwa apa yang dikatakan menjadi janji dapat dapat berbeda dengan isi hati seseorang.

Pemilihan umum dalam rangka pemilihan Presiden dan wakil Presiden, dan anggota legislatif, sudah usai. Kini kita menunggu hasil dari pemilihan tersebut. Hal yang sering tertinggal dari masa pemilihan yang baru saja dilalui bangsa ini adalah janji-janji yang telah ditebarkan semasa kampanye yang lalu. Apakah akan dapat dipenuhi jika terpilih? Atau hanya kata-kata manis yang dilupakan begitu saja setelah terpilih? Sebab dalam kenyataannya kerapkali mereka telah terpilih, mengingkari janji yang telah disampaikan dengan berbagai alas an bahkan melupakannya begitu saja.

Janji adalah pernyataan yang mengandung harapan bagi orang yang menerimanya. Harapan bahwa janji yang diberikan dapat dipenuhi demi kebaikan bersama. Sebuah janji mestinya mengikat pihak yang menyatakannya untuk dapat menepati janji tersebut. Jika janji tidak ditepati, maka ada tuntutan agar janji tersebut segera dipenuhi atau ada konsekuensi yang berlaku.

Dalam peristiwa air bah; Nuh, istrinya, anak dan menantunya dan bersama segala binatang yang ada dalam bahtera selamat dari air bah itu. Setelah semua reda, Allah memberikan janji bahwa Ia tidak akan memusnahkan dunia dan isinya. Janji ini diberikan-Nya bukan hanya kepada Nuh tetapi juga segala makluk diselamatkan-Nya. Janji itu adalah wujud kasih-Nya terhadap ciptaan-Nya, bahwa yang dikehendaki-Nya adalah keselamatan atas seluruh ciptaan.

Keselamatan itulah yang menjadi misi Allah dalam Yesus Kristus yang hadir dan memulai karya-Nya dengan memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dan dicobai di padang gurun. Persiapan yang dilakukan sebelum Ia berkarya menjadi pertanda bahwa saatnya tiba untuk memenuhi janji keselamatan Allah bagi dunia. Pada minggu Prapaskah ini, umat diajak untuk menghayati bagaimana kasih Allah yang begitu besar atas dunia ini sehingga Ia tidak melupakan janji keselamatan-Nya yang dinyatakan di dalam Yesus Kristus.

Umat yang terkasih. Ketika kita merasa diri penuh pergumulan kita dapat diingatkan kembali bahwa kita tidak sendiri dalam menjalani kehidupan ini. Ada penyertaan Tuhan yang selalu menguatkan kita. Sebuah lagu mengingatkan kita mengenai apa yang Tuhan janji dalam lagu “Tuhan Tak Pernah Janji”: Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata. Tetapi Dia berjanji berikan kekuatan. Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa, Mukjizat Tuhan ada saat hati menyembah. Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa. Mukjizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya”

Pdt. Peter Abet Nego

Renungan lainnya