Syair: Herren han har besogt sit folk, Nicholai Frederik Severin Grundtvig (1783 – 1822),
Terjemahan: H. A. Pandopo / J. M. Malessy, 1975/1983,
Lagu: Thomas Laub, 1918,
(c) Wilhelm Hansen, Kobenhavn
do = d
4 ketuk
Tuhan melawat umatNya;
malam menjadi pagi!
Dalam terang hadiratNya
kita dihibur lagi!
Habis menanggung umatNya
di atas kayu salib,
kuburNya ditinggalkanNya:
Ia telah kembali!
Murid-muridNya tercengang,
kar’na tak menyadari
bahwa Mesias t’lah menang
atas set’ru terakhir.
Sion penuh keluh-kesah,
kidung diganti tangis;
duka menimpa jiwanya,
awan menutup langit.
Hai putri Sion, nyanyilah!
Janganlah susah hati:
dalam cahaya hidupNya
dukamu diobati!
Puji-pujian mulutmu
kini segar kembali:
oleh kuasa Roh Kudus
kubur dibuka lagi!
Nyanyian seputar dunia
bahwa Tuhanmu bangkit!
FirmanNya tinggal beserta
dan mengobarkan hati!
Umat percaya, bangunlah,
nyanyi setiap hari;
hiduplah bersejahtera,
t’rima berkat ilahi!
Takhta mengganti salibNya
dalam terang sorgawi;
kita di KerajaanNya
hidup kekal abadi!