
Pagi ini saya bangun dalam keadaan menangis karena bermimpi. Teman yang baru saja saya jumpai meninggal secara mendadak di mimpi saya. Usianya masih muda, dan sangat produktif dalam menjalani hidup. Di mimpi itu tidak hanya saya yang kaget, tapi juga orang-orang terdekatnya. Kami semua tidak menyangka ia akan pulang secepat itu. Tidak hanya saya, ada banyak sekali orang lain yang juga menangis sejadi-jadinya saat mengantar kepergiannya. Ketika bangun, saya langsung memberitahukan kepadanya tentang mimpi saya.
Melaluinya saya diingatkan bahwa memang itulah realitas hidup. Kita tidak pernah tahu kapan itu akan berakhir. Kita nggak tahu dengan cara apa hidup kita akan diakhiri—tentunya bukan bikin akhir sendiri ya— tapi cara “dipanggil pulang” sama Tuhan. Semuanya masih dan akan tetap jadi misteri. Hal yang benar-benar kita tahu dan ada dalam “kontrol” kita adalah cara menjalani hidup selama masih ada waktu; bagaimana kita mengisi waktu dan menghabiskan hari-hari kita di tengah ketidakpastian hidup, dan pada akhirnya memproses diri kita melalui seluruh pengalaman yang kita miliki. Salah satu pengalaman antara hidup dan mati yang mengejutkan, membuat saya berefleksi kalau terkadang kita terlalu santai dalam menjalani hidup, dengan tidak benar-benar membereskan atau mengolah hal yang sebenarnya penting; keutuhan diri (pikiran, batin, luka, masalah, dll) di Tengah semua pengalaman yang ada. Oleh karena itu penting bagi kita untuk hidup dengan sadar, penuh, dan utuh dalam waktu hidup yang penuh dengan misteri dan ketidakpastian.
Waktu terasa cepat berlalu bagi sebagian orang, dan lama bagi sebagian yang lain, tergantung pengalaman personal. Namun akhir tahun sejatinya tidak pernah benar-benar menjadi akhir atau awal, karena itu hari-hari masih akan terus berjalan atau berlanjut sampai waktu kita selesai. Oleh karena itu jadikanlah ini saat bagi kita untuk merefleksikan bagaimana kita sudah berjalan sehingga kita bisa aware dengan hal-hal yang masih jadi PR besar dalam hidup kita. Hanya dengan cara demikianlah kita bisa terus belajar untuk menjadi semakin baik dari hari ke hari, tahun ke tahun. Abraham Lincoln pernah mengatakan, “The best way to predict your future is to create it” (cara terbaik untuk memprediksi masa depan Anda adalah dengan menciptakannya). Selamat terus berjuang dalam hari-hari ke depan. Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Maria W. Sindhu