“Hidup adalah memilih”, begitu kata orang bijak. Perjalanan kehidupan manusia memang selalu diperhadapkan dengan situasi untuk memilih. Setiap pilihan pasti memberikan dampak atau pengaruh tertentu bagi diri sendiri dan mereka yang ada di sekitar kehidupannya. Apakah pilihan itu membuat hidupnya semakin bermakna atau berdampak positif bagi kehidupan bersama atau sebaliknya. Ada yang memilih berdasarkan pertimbangan hanya bagi kepentingannya sendiri. Sesuka hatinya sendiri. Tanpa memikirkan dampaknya. Bagi kehidupan bersama. Ada yang membuat pilihan hidup berdasarkan pertimbangan orang lain. Mereka yang seperti ini tidak mempunyai kemampuan memutuskan apa yang baik menurut dirinya. Ia akan melakukan sesuatu hanya untuk memenuhi atau memuaskan kehendak orang lain. Selain dua pilihan tersebut ada pilihan lain, yaitu membuat pilihan hidup berdasarkan pertimbangan yang matang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pilihan yang dipilih oleh umat Allah haruslah sebuah pilihan yang berlandaskan kehendak Allah. Pilihan untuk hidup dalam jalan Allah bukan sekedar rajin beribadah, tekun membaca Alkitab, rajin pelayanan, dan memberikan persembahan. Hidup dalam jalan Allah bukan sekadar melakukan berbagai tindakan keagamaan, melainkan juga menggumuli, memahami dan melakukan apa yang menjadi prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam realitas kesehariannya.
Memilih hidup dalam jalan Allah adalah sebuah sikap hidup yang bergumul dalam mempraktikkan kehendak Allah dalam situasi yang dihadapinya. Ketika umat memilih kehidupan sesuai dengan prinsip prinsip yang sesuai Allah Inginkan, maka umat akan dapat mewujudkan perubahan yang lebih baik dalam kehidupan bersama. Memilih kehidupan dalam jalan Allah akan membuat kehadiran umat berdampak positif yang mewujudkan perubahan situasi kehidupan yang semakin baik bagi lingkungan di mana mereka berada. Melalui tema minggu ini, “Memilih kehidupan, mewujudkan perubahan” kita diingatkan untuk selalu berupaya mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Sebagai bukti nyata kasih kita kepada Allah dan sesama. Jika demikian, kita akan menghadirkan sebuah kehidupan yang bermakna bagi diri sendiri dan bagi semua.
Pentingnya untuk memilih sikap hidup yang membawa kehidupan bagi kehidupan bersama dalam mengikuti kehendak Tuhan dinyatakan dalam kitab Ulangan 30:15-20. Di dalam kitab Ulangan 30:15-20 umat diperhadapkan pada pilihan antara kehidupan atau kematian. Memilih kehidupan berarti memilih untuk mengasihi Tuhan dan menuruti jalan yang tunjukkan Tuhan kepada mereka. Memilih kehidupan akan menghindarkan dari sikap dan tindakan yang membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain yang ada di sekitar kehidupan mereka. Sebaliknya, memilih tidak taat kepada Tuhan berarti tidak mengasihi Tuhan dan melakukan ketetapannya akan membawa pada sikap yang menghancurkan kehidupan bersama. Memilih kehidupan akan membuat mereka menciptakan perubahan dan memelihara kehidupan bersama. Sebaliknya menolak Tuhan dan ketetapan-Nya berarti memilih sikap hidup yang membawa atau mewujudkan sikap dan tindakan yang mematikan semangat untuk hidup bersama dalam kasih. Oleh sebab itu, Musa dengan tegas menyatakan agar umat Israel memilih kehidupan yang pada akhirnya akan mewujudkan perubahan.
Pdt. Peter Abet Nego Wijaya