kepastian-dalam-ketidakpastian

Kepastian dan ketidakpastian adalah dua hal yang selalu hadir dalam hidup kita. Orang bijak mengatakan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian. Tidak ada yang dapat memprediksi secara pasti apa yang akan terjadi di masa depan, meskipun kita mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ketidakpastian yang kita hadapi bisa berasal dari banyak hal : Pandemi Covid-19 dan dinamika politik menjelang Pemilu/Pilpres 2024 yang berdampak pada disrupsi ekonomi dan kebijakan pemerintah; perubahan geo politik menimbulkan ancaman resesi global; perubahan demografi penduduk mempengaruhi gaya hidup dan belanja sosial; perkembangan teknologi informasi dan artificial intelligence mempengaruhi cara belajar dan penggunaan media sosial; dan perubahan iklim mengancam sejumlah produk pertanian.

Pema Chödrön seorang biksu dan penulis asal Amerika dalam bukunya “Living Beautifully with Uncertainty and Change” membahas tentang cara kita bisa hidup dengan bijak dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang tidak terduga. Ia mengatakan bahwa kita tidak bisa menghindari ketidakpastian. Tapi kita bisa mengubah cara kita memandangnya, dari sesuatu yang kita takuti menjadi sesuatu yang kita pelajari. Kepastian sejati tidak bisa kita temukan di luar diri kita, melainkan di dalam, ketika kita bisa menerima bahwa ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan dan mempelajari cara untuk hidup dengan lebih bijak dalam menghadapinya.

Penulis lain, Thelma Wells dalam bukunya “Trusting God in Times of Change” mengajarkan bahwa meskipun kita tidak selalu dapat memahami segala sesuatu dalam hidup kita, kita dapat mengandalkan kesetiaan Tuhan dan menemukan harapan dan kedamaian di dalamnya. Kita dapat menemukan kepastian bahwa Tuhan hadir bersama kita di setiap langkah hidup kita, dalam ketidakpastian. Saat kita menghadapi ketidakpastian, kita bisa merasa takut, cemas, atau tidak aman. Namun, ketidakpastian juga bisa menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Mungkin kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan, tapi kita bisa mempersiapkan diri dengan belajar, beradaptasi, dan menciptakan peluang baru.

Hari ini kita merayakan Minggu Pra Paskah. Pesan utama dari Yohanes 20 : 1 – 8 adalah bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, sesuai dengan janji-Nya. Bagi kita, Paskah memberi kepastian, tidak saja untuk keselamatan sorgawi tetapi juga perjalanan hidup di dunia. Selama ini, ada yang memperingati Paskah sebagai kepastian bagi kita memperoleh keselamatan surgawi. Namun sebenarnya, Paskah juga memberi kepastian dalam perjalanan hidup umat manusia di dunia ini. Kematian dan kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Allah selalu hadir dalam kehidupan manusia dan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Paskah mengajarkan bahwa Allah dapat mengubah penderitaan dan kesulitan menjadi kebangkitan dan kehidupan yang baru. Paskah memberi umat Kristen kepastian bahwa Allah selalu Bersama mereka dan akan memimpin mereka melalui semua tantangan dan ketidakpastian hidup. Yesaya 40 : 31 menyatakan : “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Dalam iman Kristen, konsep “kepastian dalam ketidakpastian” dapat diartikan sebagai keyakinan yang teguh dalam Allah dan rancangan-Nya, meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian. Dalam Alkitab, ada banyak contoh orang-orang yang mempertahankan keyakinannya atas kepastian janji Allah dalam ketidakpastian hidupnya, seperti Abraham, Musa, dan Yusuf. Kita yakin bahwa Allah selalu ada di samping kita, bahkan ketika kita menghadapi kesulitan. Kita percaya bahwa Tuhan dapat membalikkan situasi yang sulit menjadi kebaikan dari segala sesuatu. Namun, “kepastian dalam ketidakpastian” dalam iman Kristen juga harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kewaspadaan.

Mazmur 118 : 4 menyatakan : “Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata : “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” Dalam situasi sulit, ayat ini mengingatkan kita untuk mengandalkan kasih setia Tuhan yang kekal, dan meletakkan kepercayaan kita pada-Nya. Dalam konteks masa kini, di mana kita masih menghadapi tantangan dan berbagai ketidakpastian hidup, ayat ini mengingatkan kita agar selalu siap menghadapi ketidakpastian, karena yang pasti, Tuhan selalu bersama kita dan kasih setia-Nya selalu ada untuk kita. Selamat Menjalani Masa Raya Paskah.

Bpk. Ruddy Koesnadi

Renungan lainnya