hidup-dalam-kesetiaan

Hidup dalam kesetiaan dan ketaatan itu tidak mudah. Ada begitu banyak tantangan dan godaan hidup yang dapat membuat kita kehilangan untuk tetap hidup dalam ketaatan dan kesetiaan. Tantangan hidup masa kini adalah menjalani rutinitas yang dapat membosankan. Jika rasa bosan tidak dikenali dan dihadapi dengan kreatif, hidup menjadi monoton. Ketika hidup menjadi monoton, godaan untuk kehilangan daya dan memaknai hidup menjadi begitu besar. Padahal, di dalam rutinitas yang berulang, undangan untuk semakin mahir dalam melakukan sesuatu begitu besar. Contohnya ketika setiap hari kita membaca, maka sebenarnya pengetahuan kita akan bertambah. Ketika setiap hari kita melatih diri untuk menulis maka sebenarnya kemampuan kita menulis akan semakin mahir. Sebuah rutinitas yang dijalani setiap hari akan melahirkan kebiasaan. Kebiasaan akan melahirkan sebuah gaya hidup. Gaya hidup yang terbentuk dari rutinitas membuat pola yang menentukan prioritas hidup kita.

Ketika prioritas hidup kita adalah pertumbuhan iman, maka rutinitas merenungkan firman Tuhan adalah aktifitas sehari-hari. Ini membuat terjadinya pertumbuhan iman yang membentuk dan mengasah gaya hidup kita semakin terampil dalam melakukan firman Tuhan. Kebiasan membaca firman Tuhan berbuah mengenal kehendak-Nya. Semakin mengenali kehendak-Nya berbuah ketekunan dalam melakukan kehendak-Nya. Semakin tekun melakukan kehendak-Nya akan berbuah semakin serupa dengan panggilannya.

Pemaknaan ini yang sedang kita rayakan dalam warna liturgis minggu ini. Warna hijau melambangkan simbol pertumbuhan iman dan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap perayaan liturgi, pertumbuhan iman sehari-hari adalah sebuah jalan hidup yang penting. Dalam hidup sehari-hari dengan semua suka dukanya, kesetiaan untuk terus bertumbuh menjadi jalan iman yang penting. Kesetiaan membuat kita belajar untuk tidak meremehkan setiap proses hidup yang kita jalani. Kesetiaan membuat kita belajar menghargai dan merayakan proses sebagai jalan iman. Jalan iman ini tidak bisa menjadi model jalan pintas atau jalan cepat. Jalan iman ini adalah jalan kesadaran untuk menghadapi setiap hal dalam hidup. Semua itu membentuk kita setia memaknai kehadiran Tuhan.

Bacaan leksionari kita pada Minggu ini (Markus 4:26-34) mengajak kita untuk memaknai arti pertumbuhan dalam kesetiaan untuk berproses dalam hidup ini. Allah sangat menghargai proses pertumbuhan iman di hati setiap orang. Pertumbuhan yang dimulai dari hal-hal sederhana yang dilakukan dengan setia. Melalui proses pertumbuhan iman ini, Allah akan selalu menguatkan dan menjamin proses pertumbuhan iman setiap orang percaya. Ia memberi perlindungan, kesegaran dan kebugaran dalam proses pertumbuhan iman orang percaya. Kesetiaan yang dilakukan setiap hari bersama Allah akan melahirkan ketabahan dalam menjalani kehidupan. Tuhan memberkati kita semua.

Pdt. Peter Abet Nego

Renungan lainnya