guru-yang-luar-biasa

Anak-anak SD di pedalaman Ethiopia kesulitan mendapatkan guru. Jumlah guru sangat terbatas, sehingga satu guru harus mengajar di banyak tempat. Syukurlah akhirnya mereka mendapatkan guru baru yang luar biasa. Si guru baru itu adalah komputer tablet! Ini sebuah inovasi kreatif. Setiap murid SD dipinjami tablet ketika masuk ke kelas. Tablet itu berisi aneka aplikasi untuk mengajar anak menghafalkan alfabet, mengeja, membaca, berhitung dan lain-lain. Aplikasinya dirancang seperti permainan (game) dengan level-level tertentu. Cara ini memungkinkan setiap anak belajar dengan kecepatan yang berbeda-beda, sesuai dengan daya tangkapnya. Di setiap kelas ada pemandu (bukan guru) untuk memastikan anak-anak belajar dengan disiplin. Hasilnya sangat memuaskan. Si guru tablet ternyata bukan hanya dapat melakukan apa yang dilakukan guru tradisional, ia juga bisa “mengajar” di banyak tempat sekaligus.

Kisah guru tablet yang maha hadir ini ada kemiripannya dengan kisah kedatangan Roh Kudus untuk menggantikan Tuhan Yesus. Pada malam sebelum Yesus ditangkap, Ia berpamitan: “Aku akan pergi.. ke tempat Aku pergi, kamu tidak dapat datang.” Kepergian Yesus sejatinya adalah kehilangan besar bagi para murid.

Namun, Yesus berjanji: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yoh 14:18). Kedatangan Yesus kembali ternyata bukan lagi dalam wujud fisik, melainkan dalam wujud roh. Kita menyebutnya Roh Kudus. Yesus menyebutnya “Roh Kebenaran” atau “Sang Penolong.” Roh Kudus ibarat Sang Guru Tablet. Sama seperti Tuhan Yesus, Ia terus mengajarkan tentang kebenaran dan menolong kita membuat pilihan bijak. Namun, ada satu hal yang unik: Dia adalah Allah yang Maha Hadir. Ia tidak dibatasi ruang dan waktu, sehingga dapat hadir bagi semua orang di waktu yang sama, tetapi dapat mendampingi tiap orang secara personal, sesuai dengan pergumulan masing-masing. Ia bukan sekadar kekuatan Ilahi yang bekerja dari jauh, tetapi Pribadi ilahi yang tinggal di dalam setiap orang percaya. Ia tidak terlihat secara kasat mata, tetapi “kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yoh 14:17).

Di sebuah acara Pekan Pentakosta, ada diskusi tentang bagaimana orang dapat meyakini penyertaan Roh Kudus. Salah satu yang hadir adalah Maria, seorang perawat di Rumah Sakit. Ia bersaksi, “Saya yakin Roh Kudus hadir dalam rutinitas pekerjaan saya. Dia membuat saya dapat bersabar terhadap pasien, dapat tersenyum saat ingin marah, dan Ia memberi hikmat saat saya harus membuat keputusan cepat. Di tengah kesibukan dan kekacauan, seperti ada bisikan lembut yang membimbing dan menguatkan saya.” Mengimani hadirnya Roh Kudus membuat kita tidak merasa benar-benar sendirian di tengah kebingungan, ketakutan, dan rasa tidak berdaya saat menghadapi berbagai masalah. Kita tidak perlu hidup seperti yatim piatu rohani, karena ada Guru yang luar biasa yang selalu melingkupi dan membimbing kita.

Pdt. Juswantori Ichwan

Renungan lainnya